Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Kuliah Kedokteran : Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik


Salah satu keterampilan yang paling penting saat berhadapan dengan pasien adalah kemampuan anamnesa dan melakukan pemeriksaan fisik, sehingga bisa menyingkirkan different diagnosis (dd) yang kemudian menegakkan diagnosis. Ketidakmampuan dalam mencari informasi ketika meng-anamnesa pasien membuat kita tidak bisa menentukan pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk menyingkirkan different diagnosis. Kesalahan mendiagnosis juga berarti kesalahan melakukan terapi yang tepat. Perlu diingat lagi bahwa keterampilan anamnesa sudah memenuhi 70% dalam penegakan diagnosis. Untuk itu buat sejawat yang bekerja di perifer dengan keterbatasan alat pemeriksaan penunjang, ada baiknya mempelajari lagi bagaimana menganamnesa pasien yang baik dan bagaimana melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk menyingkirkan different diagnosis.
Beberapa hal yag perlu sejawat persiapkan ketika melakukan anamnesa kepada pasien adalah sebagai berikut:

Identitas Pasien, sebelum memulai anamnesa kepada seorang pasien, pastikan bahwa identitasnya sesuai dengan catatan medis yang sejawat bawa. Sebenarnya ini hal yang sepele, tetapi sering terjadi kesalahan fatal dan terkadang berakhir ke meja hijau karena melakukan tindakan medis kepada orang yang salah. Ada baiknya juga sejawat memperkenalkan diri, walau hal ini jarang dilakukan oleh dokter di Indonesia (mungkin karena kebanyakan dokternya dah terkenal jadi tidak perlu memperkenalkan diri kali ya hehehe)

Privasi, Pasien yang berhadapan dengan sejawat merupakan orang terpenting saat itu. Oleh karena itu, pastikan bahwa anamnesa dilakukan ditempat yang tertutup dan menjaga kerahasiaan pasien. Terlebih ketika sejawat melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tertentu.

Pendamping, hadirkan pendamping pasien dan pendamping sejawat (paramedis). Hal ini dibutuhkan untuk menghindari hal-hal yang mungkin kurang baik untuk pasien dan juga untuk sejawat terutama ketika dokter dan pasiennya berlainan jenis kelamin. Selain itu, pendamping pasien juga bisa membantu memperjelas informasi yang sejawat butuhkan (terutama pasien lansia dan anak-anak yang susah diajak berkomunikasi).

Aseptic dan disinfeksi, tangan dokter adalah perantara penularan kuman dari satu pasien ke pasien yang lain. Untuk itu, sebaiknya sejawat mencuci tangan sebelum atau sesudah memeriksa seorang pasien agar tidak terjadi penularan antar pasien. Pastikan juga stetoskop dan pakaian, seperti jas dokter, didisinfeksi secara teratur.


Post a Comment for "Materi Kuliah Kedokteran : Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik"